Labels

Friday, April 26, 2013

Satu Minggu Diculik Wewe ( Makhuk Halus )


 Satu Minggu Diculik wewe ( Makhluk Halus )
Kisah Nyata


Ilustrasi Wewe

Cerita  ini aku dengar saat masih kecil dan aku tanyakan lagi pada ibu ku beberapa hari yang lalu. Kejadian ini nyata yang dialami tetangga nenekku yang tinggal di daerah Tuntang, Ambarawa dekat Rawa Pening, kabupaten Semarang semasa kecilnya, sekarang orangnya sudah berumur jika masih ada, aku tidak tau pastinya, sudah jarang sekali ke kampung nenek karena nenek sudah lama meninggal.

Sebut saja namanya Nardi, usianya saat kejadian kira-kira masih sembilan tahun, saat itu dia hendak pergi kesekolah di desa sebelah dengan berjalan kaki, maklum jaman dulu apalagi di desa yang masih tergolong pelosok belum ada angkutan apalagi kendaraan pribadi seperti skarang ini. Listrik pun belum ada. Jalan kampung masih tanah yang merah seperti tanah liat.  Di tengah jalan dia bertemu dengan seorang perempuan yang membawa banyak belanjaan dan terlihat kerepotan, lalu permpuan itu minta tolong pada Nardi untuk membantu membawa belanjaannya. Tanpa pikir panjang Nardi membantu membawakannya. menurut cerita ibu dan orang kampung nenek dulu, dia mengantar sampai ke pasar Ambarawa yang sangat jauh ditempuh dengan berjalan kaki, nardi menemani orang itu berjualan di pasar sampai selesai. Saat menemani dipasar itu dia melihat seorang tetangga sedang belanja, dia menyapanya tapi tetangga itu tidak menjawabnya apalagi menatapnya, dia mengulanginya tapi tetap saja tak menjawab seolah tidak melihatnya.

Saat dagangannya habis Nardi diajak pulang tapi tidak pulang ke rumahnya melainkan ke rumah perempuan itu. Di sana dia melihat ada 3 anak kecil, yang ternyata anak perempuan yang dia tolong, melihat fisiknya normal seperti bocah pada umumnya, cuma beda dan anehnya tubuh mereka berwarna merah kuning dan hijau, (seperti traffic light.. hehe) atau mungkin warna yang lain aku lupa. Dia ingin pulang tapi tidak boleh, katanya dia diminta momong atau menjaga anak-anaknya saat perempuan itu pergi.  Mungkin karena takut atau terhipnotis nardi cuma menurut saja.

Tampah

Mengetahui Nardi tidak pulang tentu saja orang tuanya panik mencari ke sana ke sini, akhirnya karena tidak juga ketemu mereka minta tolong orang yang bisa menerawang atau istilahnya orang pintar, (bukan pintar seperti Habibi atau Albert Einstein..hehe) tapi orang yang punya ilmu tentang dunia ghaib. Dan katanya nardi sedang diculik WEWE. Usaha pun dilakukan agar Nardi kembali, yaitu dengan menggunakan tampah ( alat tradisional yang biasa digunakan untuk menjemur sesuatu), yang tengahnya ditaruh senthir/dian yaitu alat penerangan tradisional dengan bahan bakar minyak tanah yang dinyalakan dan mungkin juga diberi semacam mantera. Orang desa atau jaman dulu percaya dan biasa menggunakan alat tersebut untuk mengembalikan seseorang yang diculik makhluk halus. Berhari-hari usaha itu dilakukan tapi Nardi tidak juga kembali.

Senthir

Menurut cerita mbah dulu Nardi tidak mau makan atau minum di tempat perempuan itu karena makanan yang disajikan terlihat menjijikkan, nasinya berupa belatung dan lauknya terlihat seperti cacing, begitu juga yang dimakan anak-anak perempuan tersebut. Berhari hari Nardi tidak mau makan dan mungkin membuat perempuan itu kasihan. Akhirnya Nardi disuruh pulang, Dia diantar perempuan itu dan dilarang menoleh sebelum sampai sebuah masjid.  Akhirnya saat sudah sampai di masjid Nardi baru berani menoleh dan perempuan itu sudah tidak ada. Ternyata dia muncul di dekat masjid desa Ngasinan, desa yang kira-kira 3km dari rumah tempat nenek Nardi tinggal. Saat ditemukan Nardi diam saja tidak bisa bercerita apapun kira-kira seminggu lamanya.

Kata mbah dan orang-orang biasanya orang yang pernah diajak "piknik" oleh makhuk halus ke alamnya akan menjadi tidak normal atau diam saja istilah jawanya ngeng-leng.  Tapi beruntung Nardi setelah seminggu dapat berbicara lagi dan bercerita. Dia bilang dibawa perempuan itu kerumah nya yang ada bawah atau dipohon beringin (aku kurang jelas ceritanya) besar yang ada di dekat jembatan panjang Ambarawa, letak jembatan itu berdekatan dengan klenteng.

Kalau saja Nardi melihat hidangan perempuan itu seperti makanan lezat pada umumnya dan mau memakannya  mungkin perempuan itu tidak mengembalikannya.  Hal ini benar-benar dialami oleh tetangga nenekku. Tapi benar atau tidaknya tentang alam Wewe aku juga tidak tau pasti.

Percaya atau tidak tentang cerita ini terserah kepada para pembaca, saya disini hanya ingin berbagi dengan menceritakan ulang pengalaman orang lain.



Terimakasih pembaca sudah mau singgah. :)
 

Baca juga Mata Dibalsam Penunggu Rumah Kontrakan



Related results
hantu , setan , wewe , kuntilanak , penampakan , gendruwo , pocong ,


No comments:

Post a Comment